KEAJAIBAN BERPUASA
Salah satu ungkapan yang kerap didengar di bulan
Ramadhan ini adalah Shumu Tashihhu/, yang artinya berpuasalah niscaya kamu akan
sehat. Ungkapan ini menunjukkan bahwa manfaat puasa bagi kesehatan jasmani
sangat besar.
Pimpinan Lembaga Dakwah Kreatif iHAQi, ustaz Erick
Yusuf mengatakan, dimensi puasa itu seringkali hanya dipahami hanya mencakup
ritual dan ibadah saja, padahal puasa juga menyangkut soal kehidupan
sehari-hari, seperti soal kesehatan.
Menurut Ustaz Erick, saat ini sudah mulai banyak
penelitian yang mengungkapkan keajaiban berpuasa selama 30 hari penuh selama
Bulan Ramadhan. Salah satunya, dengan berpuasa maka akan terjadi detoksifikasi
atau proses mengeluarkan racun secara alami dari dalam tubuh.
"Kalau kita berpuasa dimensi fisik atau
jasadiyah, kita itu kan sebtulnya mendetok. Ini sudah mulai ada penelitian yang
mengatakan bahwa kita memang di dalam puasa satu bulan penuh ini, setiap
harinya mendetok," ujar Ustaz Erick saat dihubungi Republika.co.id, Kamis
(24/5).
=Hikmah Sakit=
Dia mengatakan, dengan berpuasa juga bisa membakar
penyakit, sehingga dalam sebuah penelitian tidak ada orang yang menderita
penyakit maag lalu kambuh saat berpuasa. "Sakit maag itu justru sembuh
dengan berpuasa karena makan dengan teratur, metabolismenya menjadi teratur.
Ini hal-hal yang jasadiyah," ucapnya.
Menurut Ustaz Erick, orang yang sedang berpuasa juga
tidak lemah dan tetap memiliki stamina selama Ramadhan. Karena, secara tidak
sadar konstelasi alam ketika Bulan Ramadhan juga berubah. "Bukannya kita
jadi lemah tetapi justru mempunyai energi tersendiri puasa ini," katanya.
Ustaz yang akrab disapa Kang Erick ini lalu
menceritakan tentang kisah perang Badar, di mana umat Islam menang melawan
seribuan pasukan kaum kafir Quraisy. Saat perang itu, umat Islam sedang
berpuasa di Bulan Ramadhan.
"Bayangkan berpuasa saat perang, gak makan, dalam
logika penalaran itu pasti lemas. Ternyata tidak lemas, karena ada energi
Ramadhan," jelas Kang Erick.
Dijelaskan, ketika pola makan diatur dengan cara
berpuasa, justru akan lebih bertenaga. Tidak heran jika ada sejumlah atlet yang
ketika bertanding masih dalam keadaan berpuasa. Kang Erick mencontohkan seperti
pemain basket asal Amerika, Kareem Abdul-Jabbar dan mantan pemain klub
sepakbola Chelsea, Nicolas Anelka.
"Kita lihat juga bagaimana pemain basket, Karim
Abdul- Jabbar bepuasa ketika dia bertanding, kemudian Anelka tetap berpuasa.
Artinya tidak ada kaiatannya dengan lemah. Jadi, kalau kita agar tetap fit? Itu
tinggal mengatur asupannya," ujarnya.
Di Bulan Ramadhan ini, tambah dia, umat Islam akan
diatur untuk makan setiap waktu buka dan sahur. Di waktu ini, menurut Ustaz
Erick, harus mengonsumsi makanan yang bisa menyeimbangkan gizi.
"Nah keseimbangan gizi inilah yang kemudian perlu
kita lihat juga bagaimana sunnah berbuka dengan yang manis, bagaimana
memperbanyak makan di sahur, dan tidak memperbanyak makan di waktu buka,"
katanya.
=Musik, Puasa, dan Kesembuhan Jiwa=
Kepala pelayanan kesehatan Islamic Medical Servieces
(IMS), dr Juni Cahyati mengatakan meskipun dianjurkan untuk mengonsumsi yang
manis saat berbuka puasa, tidak baik juga jika dikonsumsi terlalu banyak.
Karena itu, dia menganjurkan agar di bulan Ramadhan ini, masyarakat mengonsumsi
empat sehat lima sempurna.
"Kalau kita makan manis-manisnya terlalu banyak,
maka kalau tidak terbakar semua sebagai sumber energi, gula itu akan masuk ke
hati dan oleh hati akan diubah menjadi lemak. Jadi bukannya turun berat
badannya tapi malah naik," jelas dr Juni saat dihubungi lebih lanjut.
=Manfaat Puasa di Bulan Ramadhan=
Kini kita telah berada di awal bulan suci Ramadhan
yang akan kita jalani hingga satu bulan ke depan. Ramadhan selalu membwa berkah
tak terkira bagi mereka yang menjalankannya.
Dalam bukunya Buku "Oase Ramadhan: Panduan Sehat
Selama Ramadhan ", Dr. Briliantono M. Soenarwo, SpOT, FICS, MD.PhD, MBA,
menuliskan Allah selalu memberi janji kepada umatnya yang berpuasa dengan
pahala tiada tara. Selain pahala, kamu juga akan mendapat manfaat lainnya yang
belum tentu dirasakan saat hari-hari biasa.
Saat bulan Ramadhan, seseorang akan mencegah dirinya
untuk melakukan perbuatan yang tidak baik. Setiap waktu selalu diusahakan untuk
mengamalkan perbuatan baik. Hal tersebut berdampak pada hati yang menjadi
tenang.
Hati tenang akan membuat fisik lebih sehat, karena
penyakit fisik berawal dari kotornya hati dan pikiran.
Melakukan kegiatan positif di bulan Ramadhan akan
meningkatkan motivasi diri untuk mencapai apa yang diinginkan. Contih
sederhana, seseorang akan berusaha sekuat tenaga untuk bisa menyelesaikan puasa
satu bulan penuh. Jika ia tidak memiliki motivasi kuat, pastinya puasa pun
berantakan.
Emosi seseorang yang berpuasa akan lebih stabil. Ia
akan merasa lebih bahagia dan bersyukur atas apa yang dimilikinya. Tidak ada
keluh kesah atas setiap rintangan atau cobaan yang menimpa.
Ramadhan juga membuat seseorang ingat akan akhirat.
Manusia berbondong-bondong mengumpulkan pahala untuk bekal di hari akhir.
Ramadhan memiliki segudang pahala dibandingkan bulan lainnya yang dapat
diperoleh jika mau berusaha.
Mungkin saat bulan biasa, seseorang sering melakukan
perbuatan tidak baik. Tetapi, saat bulan suci ini ia akan merasa diawasli
sehingga tingkat perilaku buruk pun menuru. Sesungguhnya Allah maha melihat dan
mengetahui.
Sesuai janji Allah, jika manusia bersyukur atas apa
yang dimiliki, maka Allah akan menambahkan nikmat-Nya kepada manusia. Saat
senang atau pun susah, terus lah mengingat Allah. Ia selalu ada di mana pun dan
kapan pun untuk menolong hambanya yang taat.
Dikutip penuh dari : http://republika.co.id/berita/ramadhan/mutiara-ramadhan/18/05/24/p986r8313-keajaiban-berpuasa